Dinamika Ekonomi Pangan Dan Energi Menjelang Lebaran
- Produksi padi nasional berfluktuasi dari 2022 hingga 2025, dengan proyeksi produksi tertinggi
pada awal 2025 yang mencapai 13,95 juta ton, naik 26% dari periode yang sama tahun
sebelumnya. Penurunan produksi pada 2023-2024 akibat El Nino mendorong importasi
besar-besaran. Namun, dengan proyeksi produksi yang meningkat pada awal 2025 maka
diperkirakan dapat mengurangi kebutuhan impor. Oleh karena itu, stabilitas produksi perlu
dijaga melalui mitigasi risiko iklim dan dukungan sarana produksi. - Fenomena deflasi yang terjadi pada Februari 2025 (-0,09% yoy) yang merupakan pertama
kalinya sejak tahun 2000. Penurunan harga beberapa komoditas pangan juga menjadi
kontributor deflasi ini, memberikan ruang untuk menjaga daya beli masyarakat jelang lebaran.
Di sisi lain, penurunan harga gabah di tengah panen raya berpotensi mengurangi pendapatan
petani, meskipun pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah
kering panen sebesar Rp6.500/kg tanpa ketentuan rafaksi untuk melindungi harga jual petani. - Sepanjang awal 2025, harga komoditas energi masih melanjutkan tren penurunan akibat
melemahnya permintaan global dan efek transisi energi terbarukan. Penurunan harga minyak,
batu bara, dan gas memberikan tekanan terhadap penerimaan negara dari sektor migas,
berpotensi mengganggu proyeksi pendapatan dan stabilitas fiskal. - Realisasi lifting minyak dan gas pada awal 2025 masih berada di bawah target yang ditetapkan
dalam APBN. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor energi mengalami
penurunan akibat fluktuasi harga minyak dan gas global, yang berdampak pada pencapaian
target APBN 2025. Pajak penghasilan migas juga tercatat lebih rendah dibandingkan target,
menunjukkan tekanan pada pendapatan fiskal. Sementara itu, alokasi subsidi energi terus
meningkat untuk menjaga stabilitas harga BBM, LPG, dan listrik bagi masyarakat, yang
semakin membebani anggaran negara di tengah tantangan penerimaan yang menurun. - Proyeksi terjadinya peningkatan permintaan energi (BBM dan listrik) saat musim mudik dan
lebaran pada sektor bisnis, industri, dan transportasi menegaskan pentingnya kecukupan
pasokan, dan keandalan infrastruktur.