Tarif Trump Mengancam, Ekspor Indonesia Tertekan
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif dasar impor sebesar 10%untuk seluruh barang yang masuk ke AS, dengan tarif lebih tinggi bagi negara mitra dagang yang memiliki surplus perdagangan. Indonesia dikenakan tarif resiprokal sebesar 32%, yang sama seperti Taiwan, meskipun defisit perdagangan Indonesia dengan AS relatif lebih kecil.
- Kebijakan tarif baru AS berpotensi menekan daya saing produk Indonesia di pasar AS, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada ekspor, seperti manufaktur dan tekstil.
- Beberapa komoditas ekspor Indonesia, seperti sel surya photovoltaic (HS 85414300) dengan ketergantungan 98,2% dan udang vaname (whiteleg shrimp, HS 03061729) dengan ketergantungan 82,5%, sangat bergantung pada pasar AS.
- Simulasi menunjukkan bahwa tarif resiprokal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang AS, dengan Vietnam dan China mencatatkan penurunan terbesar. Indonesia, meskipun dampaknya lebih kecil (-0,05%), tetap merasakan efek dari kebijakan tarif ini, terutama pada sektor-sektor yang bergantung pada ekspor dan impor dari AS.
