Key Highlights:
- Ekonomi tumbuh 5,02% (y-on-y) di Triwulan IV-2024, lebih lambat dari 5,04% pada
2023. Sepanjang 2024 hanya 5,03%, tidak memenuhi target APBN 5,2%. - Konsumsi tumbuh 4,94% sepanjang 2024 lebih tinggi dari 2023. Pertumbuhan ini
didukung oleh pertumbuhan di konsumsi barang sekunder dibandingkan tersier
sebagai imbas dari perlambatan daya beli masyarakat. - Pertumbuhan sektor manufaktur melambat (4,43 persen) akibat kontraksi permintaan
di subsektor tertentu meskipun PMI mulai ekspansi pada akhir tahun. - Pertumbuhan ekonomi tinggi di wilayah Maluku, Papua (7,81 persen), dan Sulawesi
(6,18 persen) pada 2024 didorong oleh hilirisasi minerba, khususnya pengolahan
tembaga di Papua Barat dan nikel di Maluku Utara serta Sulawesi, tetapi
pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan 2023 akibat dominasi proses permurnian
dalam hilirisasi.