Penataan atas Pelaksanaan MBG Mutlak Dilakukan
- Terdapat tiga perubahan pelaksanaan MBG pada bulan Februari 2025 atau setelah sebulan berjalannya program ini, yaitu target total penerima manfaat per akhir 2025, mekanisme pembayaran kepada pihak swasta yang bergabung menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan penyediaan permodalan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar dapat berkontribusi dalam program MBG.
- Program MBG harapannya tidak hanya berfungsi sebagai solusi peningkatan gizi, tetapi juga menjadi katalis bagi penguatan ekonomi domestik, khususnya bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta industri pangan lokal. Artinya, program MBG berpotensi memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang besar bagi seluruh pihak.
- Pemerintah dapat melibatkan sektor swasta yang bergerak di sektor digital dan memiliki kapasitas mumpuni untuk dapat terlibat dan berkontribusi dalam implementasi program MBG. Perusahaan digital yang bergerak di sektor agritech dan aquatech, sektor kuliner, sektor pengemasan, serta teknologi persampahan dapat menciptakan efisiensi pada biaya distribusi dan meningkatkan transparansi.
- Pemerintah harus menata pelaksanaan program MBG melalui kerangka kerja yang lebih sistematis, transparan, dan akuntabel agar memudahkan seluruh pihak yang berpotensi terlibat dapat turut berkontribusi, memberikan manfaat kepada target penerima manfaat MBG maupun seluruh pemangku kepentingan terkait, serta bertanggung jawab pada setiap peran masing-masing. Artinya, penetapan tujuan yang jelas dengan perencanaan pelaksanaan yang matang mutlak dimiliki oleh BGN sebagai penanggung jawab program MBG.
