Analisis Dampak Pembukaan Akses Pasar Mercosur Terhadap Sektor Industri

Rencana Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (IM CEPA) berpotensi meningkatkan hubungan dan kerjasama ekonomi antar Kawasan. Selain itu IM CEPA juga dapat menjadi salah satu strategi diversifikasi pasar dan membuka pasar-pasar baru khususnya di Kawasan Amerika Selatan dan Tengah. IM CEPA dapat dipandang sebagai upaya untuk membuka pintu masuk ke Kawasan Amerika Selatan dan Tengah. Oleh sebab itu perlu dianalisis mengenai kondisi eksisting perdagangan Indonesia ke Pasar Mercosur serta melihat potensi akses pasar produk Indonesia ke anggota Mercosur. Selain itu perlu dianalisis dampak Indonesia dan IM CEPA terhadap Kinerja Industri dan Perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan alat analisis pengukuran daya saing (RCA dan EPD) serta metode pengukuran dampak kerja sama Indonesia Mercosur (GTAP) maka paper ini menemukan beberapa hasil. Indonesia memiliki daya saing yang tinggi terhadap produk minyak nabati dan turunannya, komponen kendaraan bermotor, tekstil dan produk tekstil, alas kaki serta produk karet, pertambangan dan mineral serta barang galian bukan logam. Produk-produk tersebut juga unggul secara kompetitif, hal ini terlihat pada hasil analisis EPD yang menempatkan pada kondisi rising star atau meningkat secara akseleratif. Hasil analisis dampak Indonesia-CEPA dengan menggunakan model GTAP, menunjukkan bahwa dengan asumsi penurunan tarif impor pada kedua belah pihak untuk produk-produk yang potensial, maka baik Indonesia dan MERCOSUR akan memperoleh keuntungan bagi ekonomi dan sektor industri. Pertumbuhan ekonomi dan ekspor Indonesia akan meningkat, melebihi peningkatan yang dialami oleh anggota Mercosur.

Hari & Tanggal

Waktu

Live

Bagikan

Penulis

  • Andry meraih gelar sarjana di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Berhasil menamatkan pendidikan magisternya di Studi Pembangunan, Institut Teknologi Bandung dengan predikat cum laude. Ia juga saat ini menjadi tenaga ahli anggota Komisi VI DPR RI. Sebelumnya, pernah menjadi asisten peneliti di Universitas Katolik Parahyangan dan Institut Teknologi Bandung. Minat penelitian Andry di bidang industri, perdagangan dan transportasi.

Publikasi Terkait