Penerimaan Tersendat, Defisit Melesat
- Ketidakpastian ekonomi global semakin meningkat pasca terpilih Trump kedua kali. Dengan politik perang dagang yang terus dijalankan, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sulit terakselerasi. Beberapa negara menjadi korban aksi perang dagang yang kemudian dibalas dengan aksi yang sama.
- Indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) belum sebelumnya membaik. Meski inflasi IHK dan inti turun, tetapi persoalan sektor ketenagakerjaan meningkat. Di pasar keuangan, indeks Dollar meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencerminkan investor masih meningkatkan koleksi aset denominasi USD. Pada sisi lain, hal itu menunjukkan ketidakpastian global yang masih tinggi. Dengan berbagai perkembangan tersebut, suku bunga acuan AS (the Fed Fund Rate/FFR) masih menunggu waktu untuk dikoreksi.
- Sektor fiskal tertekan cukup dalam yang tercermin dari penurunan pertumbuhan penerimaan perpajakan. Hal ini dipengaruhi oleh gejolak ekonomi global serta persoalan domestik lainnya seperti pelemahan daya beli maupun coretax. Publikasi data Pemerintah sangat telat sehingga menyulitkan bagi publik untuk memberikan evaluasi.
- Sektor moneter dan perbankan belum menunjukkan perbaikan. Rupiah terus terdepresiasi dalam level yang cukup dalam. Kebijakan Bank Indonesia mengeluarkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mendistorsi pasar baik melalui pasar kredit maupun pasar obligasi