Peran Pengeluaran Riset dan Pengembangan terhadap Pertumbuhan PDB: Kasus Terpilih di ASEAN 5 Plus 4 Negara Besar Asia

Inovasi berperan penting dalam meningkatkan produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu strategi untuk menumbuhkan inovasi adalah dengan meningkatkan pendanaan penelitian dan pengembangan. Namun strategi peningkatan dana penelitian dan pengembangan sangat bergantung pada kondisi negara dan daerah sekitarnya. Salah satunya adalah kawasan ASEAN dan 4 negara Asia utama yang masing-masing negara memiliki kebijakan sendiri-sendiri dalam meningkatkan pendanaan penelitian dan pengembangan. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji bagaimana peran dana penelitian dan pengembangan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam) dan empat negara Asia utama (China, Jepang, Korea Selatan, dan India). Penelitian ini menggunakan model data panel dengan 5 metode regresi yaitu First Difference GMM, GMM System, Polled Least Square, Fix Effect, dan Random Effect. Hasil dari penelitian ini adalah penelitian menemukan bahwa belanja litbang secara statistik signifikan dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di 9 negara yang mayoritas negara tersebut merupakan negara berkembang. Kami juga menunjukkan bahwa variabel kontrol (investasi, FDI, Paten, TFP, Tenaga Kerja) secara signifikan berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil 5 metode regresi, Pemerintah perlu meningkatkan belanja litbang melalui insentif pajak karena insentif pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja litbang.

Hari & Tanggal

Waktu

Live

Bagikan

Penulis

  • Nailul Huda
  • Izzudin Al Farras Adha

    Izzudin Al Farras Adha adalah peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), sebuah lembaga think-tank di bidang ekonomi dan keuangan yang berbasis di Jakarta. Saat ini dirinya terlibat di Center of Digital Economy and SMEs, INDEF. Farras meraih gelar MSc in Urban Economic Development dari University College London (UCL), Inggris, dimana ia merupakan penerima Beasiswa LPDP dari Pemerintah Indonesia, dengan tesisnya terkait Inovasi dan Ketimpangan di India pada tingkat lokal dan nasional. Dirinya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Ilmu Ekonomi Islam dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, dengan skripsi terkait Inflasi Ramadhan di Indonesia pada tingkat regional dan nasional. Dalam pengalaman kerjanya selama 5+ tahun, ia telah melakukan 25+ proyek penelitian di INDEF. Ia bekerja dengan pemerintah, sektor swasta, dan mitra internasional untuk mereformasi kebijakan ekonomi demi kepentingan publik. Farras juga menerima Hibah Penelitian Bank Indonesia pada tahun 2022 bersama timnya di INDEF untuk meneliti kebijakan moneter hijau. Sementara itu, dirinya juga pernah menjabat sebagai konsultan dan staf ahli di beberapa lembaga, seperti Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Minat penelitiannya mencakup pengembangan ekonomi regional, ekonomi digital, dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Siti Rizqi Ashfina R. S

Publikasi Terkait