Diskusi Publik “SVB Kolaps, Ekonomi Indonesia Perlu Cemas?”

SVB Kolaps, Ekonomi Indonesia Perlu Cemas?”

Sektor ekonomi dan keuangan dunia berguncang akibat kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat. Pada tahun 2022, SVB merupakan bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat dengan total aset senilai USD 209 miliar dan deposito sekitar USD 175,4 miliar. Ambruknya SVB ini merupakan keruntuhan perbankan terbesar di Amerika Serikat setelah krisis keuangan dunia tahun 2008.

Kolapsnya SVB membuat geger para pelaku ekonomi dan keuangan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Sebab, efeknya dapat menjalar ke sektor moneter, keuangan, perdagangan internasional, industri, maupun ekonomi digital di Indonesia.

INDEF sebagai lembaga think-tank yang memiliki perhatian terhadap isu dan kebijakan ekonomi dan keuangan di tingkat nasional dan global memandang penting kejadian kolapsnya SVB di Amerika Serikat dengan menyelenggarakan diskusi publik berjudul, “SVB Kolaps, Ekonomi Indonesia Perlu Cemas?”

Pembicara:
1. Eko Listiyanto(Wakil Direktur INDEF)
2. Ahmad Heri Firdaus (Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment, INDEF)
3. Nur Komaria (Peneliti Center of Digital Economy and SMEs, INDEF)

Moderator:
Izzudin Al Farras (Peneliti INDEF)

Share

Author

Video
Play Video

Related Media