Seminar Nasional "Refleksi 77 Tahun Kemerdekaan: Agenda Politik 2024 Modal Bagi Penguatan Ekonomi Nasional"
INDEF | 24/08/2022
Materi Dr. Hendri Satrio Materi Prof. Didin S. Damanhuri Dr. La Ode Ahmad, M.Si

Perekonomian dunia saat ini masih dihadapkan pada risiko resesi global di tengah upaya pulih dari dampak pandemi. Ketegangan geopolitik akibat invansi Rusia ke Ukraina ternyata berdampak cepat dalam mendisrupsi sisi suplai dan “mengganggu” rantai pasok dunia. Hal ini pun yang kemudian mendorong peningkatan inflasi global dan lonjakan harga komoditas pangan serta energi. Di sisi domestik, masalah klasik masih terus menghampiri sendi-sendi ekonomi bangsa. Mulai masalah lonjakan harga pangan dan energi, dilema fiskal dan moneter hingga masih lemahnya produktivitas perekonomian.
Di tengah pengendalian Covid-19 yang semakin baik, optimisme terhadap pemulihan dan akselerasi ekonomi pun meningkat. Hal ini sudah ditandai dengan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,44 persen (y-o-y) pada triwulan II 2022. Namun, seiring dengan eskalasi ekonomi global yang dipicu invasi Rusia terhadap Ukraina, Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi global dari 4,1 persen menjadi 2,9 persen. Revisi ini tentunya mempertimbangkan perkembangan ekonomi pada emerging market termasuk Indonesia.
Di sisi politik domestik, pesta demokrasi yang tinggal setahun lagi mulai terasa dinamikanya. Pendaftaran partai-partai politik, pengumuman koalisi-koalisi partai, hingga kontestasi elektabilitas para tokoh politik turut mewarnai hingar-bingar suasana jelang Pemilu 2024. Hajatan besar demokrasi ini tentu juga dapat memberikan dampak tersendiri dalam momentum pemulihan ekonomi Indonesia saat ini.
Di tengah dinamisnya perkembangan perekonomian global yang disertai dengan panasnya geopolitik, serta momentum hajatan pesta demokrasi yang akan segera digelar, maka penting untuk melakukan refleksi kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, khususnya terkait dengan strategi menavigasi ketahanan ekonomi sehingga memiliki daya tahan yang kuat terhadap gejolak global. Di luar itu, seiring memasuki tahun politik, gagasan-gagasan penguatan ketahanan ekonomi juga perlu menjadi diskursus publik untuk kemudian ditawarkan kepada masyarakat guna memastikan tercapainya cita-cita kesejahteraan.