Pemerintah Indonesia yang terpilih untuk periode 2024–2029 berencana mengimplementasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara bertahap dari tahun 2024 hingga 2029. Uji coba program ini dimulai sejak Mei 2024 dengan mekanisme kolaborasi antara UMKM dan mitra pengemudi layanan transportasi online. Berdasarkan hasil pilot project, estimasi efek pengganda program MBG menunjukkan dampak ekonomi yang besar. Alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG pada 2025 diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan PDB hingga 0,06%, setara dengan Rp 14,61 triliun pada PDB harga berlaku tahun 2025. Selain itu, belanja program ini dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja hingga 0,19% serta mendorong pertumbuhan upah sebesar 0,39%.
Meskipun program MBG dapat mendorong pertumbuhan impor lebih tinggi dibandingkan ekspor dan investasi dalam negeri, desentralisasi program dengan memanfaatkan sumber pangan dan bahan baku lokal direkomendasikan untuk menekan biaya distribusi, mengurangi nilai impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan UMKM. Di sisi lain, pilot project program MBG di 10 kota/kabupaten juga menunjukkan peningkatan rata-rata 3 tenaga kerja pada UMKM yang terlibat, dan peningkatan pendapatan bersih UMKM sebesar 33,68% per bulan dibandingkan sebelum mengikuti program MBG. Mitra pengemudi di wilayah uji coba ini pun mengalami peningkatan pendapatan bersih sebesar 17% dan tambahan rata-rata 2 pemesanan per hari dibandingkan sebelum bergabung dalam program MBG.
Ke depannya, implementasi program MBG yang melibatkan UMKM mulai tahun 2025 harus memastikan optimalisasi peran berbagai pemangku kepentingan agar tercipta efek pengganda yang signifikan bagi masyarakat luas.