Perekonomian Indonesia 2018 diharapkan dapat tumbuh lebih tinggi dan merata, di tengah perhelatan pesta demokrasi di berbagai daerah. Upaya untuk merealisasikan harapan ini tentu tidak mudah dan memerlukan formulasi strategi kebijakan fiskal yang optimal. Kesalahan formulasi kebijakan dapat berimplikasi fatal, mulai dari pemotongan anggaran, peningkatan utang, hingga melesunya perekonomian. Sebaliknya, strategi anggaran yang fokus pada upaya menjaga kredibilitas, disiplin, dan keberlanjutan fiskal akan lebih memungkinkan untuk mencapai tujuan jangka panjang yang lebih baik, tidak sekadar kepentingan politik jangka pendek. Pada titik inilah urgensi INDEF sebagai lembaga riset independen menyampaikan sejumlah catatan kritis atas RAPBN 2018 yang rencananya akan segera diputuskan oleh parlemen.