ISPE Washington 2019: Enhancing Prosperity and Stability between Indonesia and USA

Washington DC, 26 April 2019 – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengadakan kegiatan INDEF School of Political Economy (ISPE) angkatan XVIII pada tanggal 25-26 April 2019 di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Washington DC, USA. Tema yang diangkat dalam ISPE kali ini adalah “Indonesia-USA: Enhancing Prosperity and Stability”. Latar belakang dari tema yang diangkat adalah momentum penyelenggaraan pemilihan umum Indonesia dan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Acara dimulai dengan keynote speech dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Mahendra Siregar, yang menyampaikan materi perkembangan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat dari sisi ekonomi dan politik. Mahendra Siregar menjelaskan bahwa keadaan saat ini masuk ke dalam “new reality” dan akan sangat mungkin masuk ke dalam “new normal” dalam beberapa tahun mendatang .

Workshop selama dua hari tersebut juga diperkaya dengan penyampaian materi dari narasumber dengan berbagai latar belakang. Ekonom Senior INDEF, Prof. Didin S. Damanhuri, menyampaikan pentingnya Indonesia mengedepankan prinsip active state sesuai pesan konstitusi. Juda Agung, Executive Director International Monetary Fund (IMF), menyampaikan bahwa Indonesia harus mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5 persenan apabila tidak ingin termasuk ke dalam negara yang terjebak pendapatan menengah atau Middle Income Trap Country. CEO Bower Group Asia, Ernest Bower, juga menyampaikan bahwa Indonesia harus memaksimalkan potensi-potensinya agar bisa naik kelas menjadi negara maju.

Pada hari kedua, sesi panel pertama diisi oleh narasumber David Eiselsberg (Senior Director, Tax Policy at National Association of Manufacturer), Larry Campbell (Managing Director in Tax Policy Services, PwC), Hafizh Choudury (Principal, The M Group), dan Daniel Witt (President, ITIC) yang memberikan presentasi seputar kebijakan perpajakan, perdagangan, dan energi Amerika Serikat serta dampaknya kepada kerjasama investasi di regional Asia Pasifik. Sesi panel kedua dari Prof Didik J. Rachbini (Ekonomi Senior INDEF) dan Robert Blake (US Ambassador to Indonesia 2014-2016) menyampaikan beberapa perkembangan dan proyeksi ekonomi Indonesia usai pemilu 2019.

Dinamika ekonomi dan politik dunia yang sangat tidak menentu menjadi benang merah pembahasan seluruh pemateri dari dua hari workshop. Ketidakpastian global tersebut berdampak kepada pola hubungan antarnegara, termasuk hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat sehingga seluruh pemangku kepentingan terkait harus mampu terus beradaptasi dan mengambil manfaat dari situasi terkini yang dihadapi. Harapannya melalui ISPE Washington DC ini dapat menumbuhkan pemikiran – pemikiran kritis dan solutif bagi perkembangan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

Unduh materi presentasi di sini

Bagikan

Penulis

Media Terkait