Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) adalah lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta. Aktivitas INDEF diantaranya melakukan riset dan kajian kebijakan publik, utamanya dalam bidang ekonomi dan keuangan. Kajian INDEF diharapkan menciptakan debat kebijakan, meningkatkan partisipasi dan kepekaan publik pada proses pembuatan kebijakan publik. INDEF turut berkontribusi mencari solusi terbaik dari permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia.
“Mewujudkan kebijakan publik bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan yang berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat”
DIDIK J. RACHBINI is one of the founders of INDEF who was born in Pamekasan on September 2, 1960. Professor Didik earned his bachelor degree at the Bogor Agricultural Institute (1983). Furthermore, he holds a Master and Doctorate in Central Luzon State University of the Philippines in 1988 and 1991.
Besides used to be the Director of INDEF 1995-2000, he was a member of the MPR RI in 1998-1999. He was taken part in economic team for the 1945 Amendment 1999-2004 and a member of KPPU in 2000-2004 as well. In 2004-2009, he was a member of DPR RI, and together being a vice chairman of Yayasan Menara Bhakti (known as a shareholder of Universitas Mercu Buana) until 2010. He was a chairman of Commission VI of the DPR RI in 2005-2007 that supervise industry, trade, SOE and investment in that period. From 2005 until now, he is a chairman of Paramadina Foundation (University). He also a chairman of the board of trustees IPB since 2007. From 2008, he became a member of trustees board of Pancasila University. And lastly, he is a chairman of LP3E (Institute for Assessment, Research and Economic Development) KADIN since 2011.
DIDIN S. DAMANHURI adalah salah satu pendiri INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) yang lahir di Majalengka pada tanggal 8 April 1952. Didin mengawali studi ekonominya di Universitas Padjajaran (1979), selanjutnya meraih gelar MS ekonomi pertanian IPB (1983) dan MA Ekonomi Pembangunan di IREPD Grenoble di Prancis (1987) dan terakhir memperoleh gelar doktoral jurusan ekonomi politik di IPREPD Grenoble, Prancis (1993).
FAISAL BASRI merupakan salah satu pendiri INDEF. Ekonom yang lahir di Bandung ini meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1985) kemudian melanjutkan studinya dan meraih gelar MA di Vanderbilt University, USA (1988). Saat ini Faisal adalah seorang dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dan Kepala Dewan Penasehat Indonesia Research & Strategic Analysis (IRSA). Bidang keahlian dan disiplin ilmunya meliputi Ilmu ekonomi, Ekonomi Politik, dan Ekonomi Pembangunan.
MOHAMAD FADHIL HASAN merupakan salah satu pendiri INDEF yang memperoleh gelar PhD untuk jurusan Ekonomi Pertanian di University of Kentucky, Amerika Serikat. Sebelumnya, Dr Fadhil mengambil gelar master Ilmu Ekonomi di Iowa State University, USA dan gelar sarjana dengan jurusan Sarjana Ekonomi Sosial Petanian di IPB.
Saat ini, beliau tengah menjabat sebagai salah satu anggota BSBI (Badan Supervisi Bank Indonesia), anggota KEIN Komite Ekonomi dan Industri Nasional, dan aktif menjadi dosen doktoral tentang Administrasi Bisnis IPB. Sebelumnya Dr Fadhil pernah menduduki posisi sebagai konsultan World Bank untuk komite APBN DPR RI, dan direktur INDEF tahun 2004-2008 dan Direktur Eksekutif GAPKI.
Beliau kerap kali menjadi narasumber media elektronik dan media cetak, serta aktif juga menerbitkan artikel opini di koran dan jurnal di Indonesia maupun di luar negeri.
AVILIANI adalah ekonom senior INDEF yang lahir di Malang pada tanggal 14 Desember 1961. Setelah menempuh pendidikan Ekonomi Manajemen di Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 1985, Aviliani yang akrab disapa Avi melanjutkan studinya di Universitas Indonesia untuk jurusan Administrasi Niaga pada tahun 1995 serta meraih gelar doktor Manajemen Bisnis di Universitas Pertanian Bogor pada tahun 2012.
AHMAD ERANI YUSTIKA is an INDEF economist who was born in Ponorogo, East Java (1973). Erani is also Professor of Faculty of Economics and Business in Universitas Brawijaya, Malang and started her undergraduate studies at the same university. Furthermore, Erani holds a master's and doctorate degree at the University of Gottingen, Germany.
ince 1997 he has worked as a lecturer at alma mater campus and served as Head of Master Program of Economics, Postgraduate of Faculty of Economics - Universitas Brawijaya (2007-2009) and Vice Dean I (Akademik) August 2009 - April 2010. Beyond that, from 2008 - 2015 assuming mandate as Executive Director of INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), Jakarta. Since 2010 - 2015 is currently a Member of BSBI (Supervision Board of Bank Indonesia), as well as Chairman of Focus Group Infrastructure of ISEI Central Board (2012-2015). In 2006 and 2009, he was selected as the Best Achieving Lecturer I Universitas Brawijaya (and outstanding lecturer at the national level) and 2007 was selected as the most prolific book author in Faculty of Economy - Universitas Brawijaya. Starting June 1, 2010, was appointed as Professor of Institutional Economics at Faculty of Economics Universitas Brawijaya (inauguration conducted on 30 December 2010).
Currently, Erani is serving as the president's special staff in economics. Previously, Erani served as Director General of Development and Empowerment of Village Communities, Ministry of Village, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration.
BUSTANUL ARIFIN, born in Bangkalan, August 27, 1963, earned a Bachelor of Agribusiness from Bogor Agricultural University (1985) and Doctor of Philosophy (Ph.D.) in Resource Economics (1995) from University of Wisconsin-Madison (USA). In 2005 Arifin was appointed Professor of Agricultural Economics at the University of Lampung (UNILA) and has since 1997 been a postgraduate lecturer at the University of Indonesia (UI) and Bogor Agricultural University (IPB). Since 1996 Bustanul Arifin has been a senior economist at the INDEF (Institute for Development of Economics and Finance and has been a Visiting Professor at the University of Wisconsin-Madison (2002-2003) and at the University of Sydney, Australia (2007-2008). Arifin also devoted himself as Chairman of the Working Group of Experts on Food Security and National Innovation Committee (KIN), Chairman of the Central Committee of Indonesian Agricultural Economy (PERHEPI) and Coordinator of Agriculture and Natural Resources Faculty of Agriculture at the Indonesian Institute of Economics (ISEI).
DRADJAD HARI WIBOWO merupakan ekonom INDEF dan mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional priode 2004-2009 yang lahir di Surabaya tanggal 20 Mei 1964. Dradjad meraih gelar sarjana di IPB Bogor dan kemudian meraih gelar Master dan Doktor di universitas yang sama yaitu University of Queensland.
Dradjad pernah menjabat sebagai Direktur INDEF, menjadi wakil ketua Fraksi PAN untk priode 2004-2009, dan Anggota Komisi XI DPR RI (2004-2009). Selain itu, ekonom ini juga pernah mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Intelejen Negara.
IMAN SUGEMA adalah seorang Ekonom yang lahir di Kuningan Jawa Barat pada 2 Mei 1964. Iman menempuh pendidikan sarjananya di bidang agribisnis,Institute Pertanian Bogor (1987). Selanjutnya, Iman melanjutkan pendidikannya untuk meraih gelar master dan Ph.D di bidang yang sama yaitu ekonomi di The University of New England (1992) dan The Australian National University (2000).
Iman pernah menjadi Lektor Kepala di Fakultas Ekonomi dan Manajemen di Institut Pertanian Bogor Indonesia, dan peneliti di International Center for Applies Finance and Economics (InterCAFE)-LPPM- Institut Pertanian Bogor. Iman juga pernah menjabat jabatan sebagai komisioner independen salah satu perusahaan BUMN yaitu PGN (Perusahaan Gas Negara).
M NAWIR MESSI adalah ekonom senior INDEF yang meraih gelar master di bidang manajemen pembangunan dan lingkungan dari the Australian National University (1994) dan mendapatkan gelar Diploma Degree in Science (Dpl. Science) dari Universitas yang sama (1992).
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai managing director di INDEF pada tahun 1995-2001, tenaga ahli ekonomi di proyek ILO (1996), USAID (1995), Bank Dunia (1995-1996), konsultan ekonomi pada proyek Bank Pembangunan Asia tentang Reformasi Industri dan Perdagangan (1996-1998), serta Komisioner dan Ketua KPPU pada priode 2011-2012 dan 2013-2015.
Tauhid Ahmad merupakan alumni program sarjana dan Doktoral IPB University serta Magister Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia. Berpengalaman dalam kegiatan penelitian, pelatihan serta advokasi kebijakan lebih dari 25 tahun dengan beragam spefisikasi keahlian di bidang keuangan negara dan moneter, desentralisasi fiskal dan otonomi daerah serta pertanian, industri dan perdagangan internasional. Mengawali karir sebagai peneliti di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Jakarta hingga sebagai konsultan beragam kegiatan penelitian di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pernah bekerja di Dewan Perwakilan Rakyat RepubIik Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sebagai staf ahli dan mengelola jurnal Jurnal Ekonomi Indonesia Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Pengalaman lainnya pernah menjadi anggota kelompok kerja Komite Industri dan Ekonomi Nasional dalam mendorong kebijakan industri nasional. Selain itu juga memiliki pengalaman penelitian dan kerjasama dengan pelbagai lembaga pemerintah maupun lembaga internasional, seperti Bank Dunia, UNDP, UNCTAD, GIZ, Ford Fondation, maupun lainnya. Kini aktivias sehari-hari menjadi Direktur Eksekutif INDEF sejak tahun 2019 hingga saat ini serta menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Esther Sri Astuti Soeryaningrum Agustin atau kerap disapa Esa telah bergabung dengan Indef sejak 2008. Esa meraih gelar doktor di Maastricht University. Ia telah berpengalaman di bidang riset ekonomi selama 16 tahun dengan konsentrasi di bidang pertanian dan pangan.
BERLY MARTAWARDAYA adalah ekonom yang pernah menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia. Ia telah meraih dua gelar master di bidang ekonomi yaitu dari Vrije University of Amsterdam di Belanda dan University of Siena di Italia. Saat ini beliau tengah menempuh PhD di bidang Ilmu Ekonomi dari University of Siena di Italia. Berly tertarik dengan beberapa topik dalam ekonomi yaitu ekonomi pembangunan, keuangan sektor publik, ekonomi lingkungan, dan perilaku ekonomi. Berly Martawardaya adalah salah satu dosen dari jurusan Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia. Ia mengajar beberapa mata kuliah seperti; Ekonomi Indonesia, Metodologi Penelitian, Ekonomi Lingkungan dan Sumberdaya alam. Selain itu, Berly juga mengajar di jurusan MPKP (Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik), Universitas Indonesia. Saat ini tengah menjabat sebagai Direktur Program Institute for Development of Economic and Finance (INDEF). Sebagai ekonom, beliau aktif menuliskan pandangan-pandangannya mengenai ekonomi melalui koran nasional dan jurnal ilmiah.
Lahir di Boyolali, Eko telah menyelesaikan gelar sarjananya pada 2006 di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Universitas Brawijaya. Ia menyelesaikan gelar S2 pada 2011 di Universitas Indonesia dengan kekhususan bidang moneter. Saat ini Eko aktif sebagai peneliti di INDEF dan menjabat sebagai wakil direktur INDEF sejak 2017. Eko juga pernah bekerja sebagai analis di Badan Supervisi Bank Indonesia.
Eisha Maghfiruha Rachbini saat ini menjabat sebagai Direktur Program INDEF. Ia meraih gelar doktoral dalam studi kebijakan ekonomi internasional dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang, gelar master dalam ilmu ekonomi dari Universitas Groningen, Belanda, serta gelar sarjana dalam ilmu ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Saat ini, penelitiannya berfokus pada akses keuangan UKM, produktivitas, dan partisipasinya dalam rantai nilai global, integrasi UKM ke ekonomi digital, kesenjangan digital di antara UKM, serta transformasi ekonomi digital ASEAN. Ia juga seorang dosen penuh waktu di Departemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Universitas IPB, Indonesia.
Imad bergabung sebagai peneliti di Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Imad adalah Master of Science (M.Sc) dari Lund University di Swedia pada bidang Studi Pembangunan dan Master of Public Policy (MPP) dari program Public Policy (Economic Policy Concentration) dari National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) di Tokyo, Jepang. Imad memiliki pengalaman sebagai konsultan di sejumlah lembaga baik lembaga pemerintah seperti Bappenas dan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, maupun lembaga internasional seperti ILO, UNAIDS, dan UNDP. Selain aktif di INDEF, Imad juga aktif sebagai Staf Ahli di Komite 2 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mencakup bidang ekonomi dan sumber daya ekonomi. Imad juga pernah menjadi pengajar pada program Magister Perencanaan Kebijakan Publik di Universitas Indonesia dan peneliti di Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Saat ini Imad adalah mahasiswa PhD di Departemen International Development, King’s College London
Dr. M. Rizal Taufikurahman, lahir di Garut Jawa Barat, 21 November 1978. Pendidikan sarjana ditamatkan dari IPB Bogor pada tahun 2000, pendidikan master dan doktor juga diselesaikan pada tahun 2004 dan 2012 yang diperoleh dalam bidang Ilmu Ekonomi Pertanian (EPN) di Sekolah Pascasarjana IPB. Selain menjadi peneliti/tenaga ahli bidang ekonomi di beberapa kementerian/lembaga nasional dan lembaga internasional, ia juga sebagai dosen yang mengampu beberapa mata kuliah seperti Ekonomi Makro, Ekonomi Mikro, Ekonomi Pertanian, Pemodelan Ekonomi (seperti model Ekonometrika, model CGE, model GTAP), Statistika Ekonomi, Ekonomi Regional, serta Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi di beberapa perguruan tinggi. Saat ini, selain aktif di INDEF sebagai peneliti, juga sebagai dosen Universitas Trilogi (d/h STEKPI) Jakarta.
Manap menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Universitas Brawijaya pada tahun 2006. Ia mendapatkan gelar magister Perencanaan dan Kebijakan Publik di Universitas Indonesia pada tahun 2014. Sebelumnya bekerja di Komite Ekonomi Nasional dan Kantor Staf Khusus Presiden. Manap memiliki keahlian di bidang Makroekonomi, Fiskal, serta Ekonomi Moneter dan Keuangan
Menamatkan pendidikan S1-Studi Ekonomi Pembangunan dan S2-Ilmu Ekonomi di Universitas Padjadajaran. Bergabung di INDEF sejak 2017. Keahlian di Makroekonomi, Ekonomi Publik, dan Ekonomi Pembangunan.
Salsabila Azkia Farhani saat ini telah menyelesaikan studi di Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya. Dengan ketertarikan di bidang ekonomi pembangunan, Bila aktif mengikuti kegiatan magang sebagai asisten peneliti di Seknas FITRA dan Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi. Selain itu, Bila juga pernah diberi amanah untuk menjadi Junior Research Assistant di Lab Riset Ilmu Ekonomi FEB UB. Selama masa kuliah Bila aktif di berbagai organisasi mahasiswa dan kompetisi akademik maupun non akademik. Saat ini, Bila bergabung di Centre of Macroeconomics and Finance INDEF sebagai asisten peneliti.
Andry meraih gelar sarjana di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Berhasil menamatkan pendidikan magisternya di Studi Pembangunan, Institut Teknologi Bandung dengan predikat cum laude. Ia juga saat ini menjadi tenaga ahli anggota Komisi VI DPR RI. Sebelumnya, pernah menjadi asisten peneliti di Universitas Katolik Parahyangan dan Institut Teknologi Bandung. Minat penelitian Andry di bidang industri, perdagangan dan transportasi.
Heri memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Magister Sains di Program Studi Ilmu Ekonomi IPB University. Saat Ia ini sedang melanjutkan Program Doktor di Ilmu Ekonomi IPB. Sebelum bergabung dengan INDEF pada 2011, Heri pernah menjadi asisten pengajar dan asisten peneliti di IPB. Selain menjadi Peneliti INDEF, Heri juga pernah aktif mengajar di beberapa Perguruan Tinggi di Jakarta. Beberapa topik penelitian yang menjadi fokus Heri antara lain di bidang ekonomi pembangunan, industri, perdagangan, Investasi dan fiskal.
Ariyo DP Irhamna has been working as an economics researcher at the INDEF, Indonesia since 2014. His research and consulting have focused on the role of multinational firms in development, industrial and investment policy, social capital, climate change, environment, and recently interested in the digital economy. Ariyo has worked as an investment analyst at IIPC London. He previously acts as a consultant to the Ministry of Finance, Bappenas, and BKPM. Also, he has previously given invited talks at conferences and workshop at the APEC and UNESCAP. Ariyo holds degree MSc Development Economics from the University of Birmingham, UK and BSc Development Economics from the University of Sebelas Maret, Indonesia.
Abra meraih gelar sarjananya di Universitas Diponegoro, Jawa Tengah. Selanjutnya, Abra melanjutkan studinya di Universitas Trengganu, Malaysia. Sebelum menjadi peneliti di INDEF, Abra begabung dengan salah satu lembaga penelitian yang ada di Jawa Tengah bernama Interess (Institute for Economic Research and Social Studies).
Menyelesaikan S1 Ilmu EKonomi dan Studi Pembangunan di Fakultas EKonomi UNDIP tahun 2008. Rusli mengawali karirnya sebagai peneliti di tahun 2006 dengan menjadi asisten peneliti di Laboratorium Studi Kebijakan Ekonomi (LSKE) Fakultas Ekonmi UNDIP Semarang. Pasca lulus, menjadi reporter Suara Merdeka di Kota mendoan Purwokerto di Desk Ekonomi Juni 2009-Agustus 2009. Setelah dari Suara Merdeka, bergabung dengan Institute for Economics Research and Sosial Studies (interess) di Semarang hingga April 2014. Rusli Abdulah melanjutkan magister nya di Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, FEB UNDIP tahun 2011-2013 dengan skema Beasiswa Unggulan Kemendikbud. Selain itu, Rusli juga menjadi research fellow di Pusat Kajian dan Pembangunan (Kajibang), LPPM, Universitas Diponegoro pada Januari 2011- Desember 2013. Memasuki April 2014, bergabung dengan INDEF. Per 1 Oktober 2023 cuti dalam rangka sekolah Doktoral di Graduate School of International Development, Nagoya University Jepang dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Minat bidang penelitian ada di area Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Pertanian, dan Ekonomi Politik
Alumnus Universitas Brawijaya. Sejak Mahasiswa, dhenny telah aktif di dunia riset dan organisasi. Dhenny memiliki pengalaman riset lebih dari lima tahun dengan fokus pada ekonomi sumber daya alam dan inovasi digital. Beberapa pengalaman sebelumnya yakni sebagai Pembantu Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi 2018-2019, Tenaga ahli di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada periode 2017-2018, dan asisten peneliti di Pusat Kajian Ekonomi Pembangunan dan Kerakyatan (PKEPK) FEB-UB.
Imad bergabung sebagai peneliti di Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Imad adalah Master of Science (M.Sc) dari Lund University di Swedia pada bidang Studi Pembangunan dan Master of Public Policy (MPP) dari program Public Policy (Economic Policy Concentration) dari National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) di Tokyo, Jepang. Imad memiliki pengalaman sebagai konsultan di sejumlah lembaga baik lembaga pemerintah seperti Bappenas dan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, maupun lembaga internasional seperti ILO, UNAIDS, dan UNDP. Selain aktif di INDEF, Imad juga aktif sebagai Staf Ahli di Komite 2 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mencakup bidang ekonomi dan sumber daya ekonomi. Imad juga pernah menjadi pengajar pada program Magister Perencanaan Kebijakan Publik di Universitas Indonesia dan peneliti di Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Saat ini Imad adalah mahasiswa PhD di Departemen International Development, King’s College London
Mirah mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Makassar dengan spesifik isu ekonomi pembangunan. Mirah kemudian melanjutkan pendidikannya di University of Glasgow, Skotlandia pada jurusan ekonomi pembangunan. Hingga saat ini, Mirah sedang menyelesaikan program doktoral di Universitas Indonesia dengan mengambil topik penelitian tentang transisi energi di Indonesia.
Sebelum bergabung di INDEF, Mirah pernah menjadi asisten peneliti di ISPEI, Makassar dan banyak menginvestasikan waktunya bergabung di organisasi kepemudaan internasional. Selama menjadi peneliti INDEF, Mirah pernah terlibat dalam tim penasihat Menteri Desa PDTT RI dan menjadi Staf Ahli DPD RI.
Mirah memiliki keahlian dengan topik pembangunan daerah, ketimpangan, kemiskinan, energi bersih, pangan, dan isu keberlanjutan.
Eisha Maghfiruha Rachbini saat ini menjabat sebagai Direktur Program INDEF. Ia meraih gelar doktoral dalam studi kebijakan ekonomi internasional dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang, gelar master dalam ilmu ekonomi dari Universitas Groningen, Belanda, serta gelar sarjana dalam ilmu ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia. Saat ini, penelitiannya berfokus pada akses keuangan UKM, produktivitas, dan partisipasinya dalam rantai nilai global, integrasi UKM ke ekonomi digital, kesenjangan digital di antara UKM, serta transformasi ekonomi digital ASEAN. Ia juga seorang dosen penuh waktu di Departemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Universitas IPB, Indonesia.
Izzudin Al Farras Adha adalah peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), sebuah lembaga think-tank di bidang ekonomi dan keuangan yang berbasis di Jakarta. Saat ini dirinya terlibat di Center of Digital Economy and SMEs, INDEF.
Farras meraih gelar MSc in Urban Economic Development dari University College London (UCL), Inggris, dimana ia merupakan penerima Beasiswa LPDP dari Pemerintah Indonesia, dengan tesisnya terkait Inovasi dan Ketimpangan di India pada tingkat lokal dan nasional. Dirinya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Ilmu Ekonomi Islam dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, dengan skripsi terkait Inflasi Ramadhan di Indonesia pada tingkat regional dan nasional.
Dalam pengalaman kerjanya selama 5+ tahun, ia telah melakukan 25+ proyek penelitian di INDEF. Ia bekerja dengan pemerintah, sektor swasta, dan mitra internasional untuk mereformasi kebijakan ekonomi demi kepentingan publik. Farras juga menerima Hibah Penelitian Bank Indonesia pada tahun 2022 bersama timnya di INDEF untuk meneliti kebijakan moneter hijau.
Sementara itu, dirinya juga pernah menjabat sebagai konsultan dan staf ahli di beberapa lembaga, seperti Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Minat penelitiannya mencakup pengembangan ekonomi regional, ekonomi digital, dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Peneliti ini mendapat gelar magister manajemen dari Universitas Mercu Buana. Saat ini, Ria adalah peneliti INDEF yang berada di bawah naungan Center IDE (Innovation dan Digital Economy). Ia memulai karirnya dengan menjadi asisten peneliti di INDEF sejak September 2019. Dalam perjalanannya Ria telah terlibat dalan riset dan pembuatan policy brief. Selain itu, Ria juga aktif dalam salah satu program workshop ekonomi politik baik di dalam dan di luar negeri bernama ISPE (INDEF School of Political Economy).
Annisa mulai terlibat di INDEF sejak Februari 2019 spesifiknya pada Center of Innovation and Digital Economy, dalam perjalanannya Annisa kerap dilibatkan dalam kegiatan kelembagaan di INDEF juga terlibat dalam beberapa studi terkait dampak ekonomi digital bagi perekonomian. Annisa menaruh perhatian besar pada isu ketimpangan ekonomi, kemiskinan, dan labour economics khususnya dalam konteks era ekonomi digital. Ia juga memiliki minat pada kajian terkait beragam mazhab dalam pemikiran ekonomi. Saat ini Annisa sedang menempuh pendidikan pada program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik FEB UI.
Hanif merupakan lulusan dari Alliance Manchaster Business School, University of Manchester dengan jurusan Innovation Management and Entrepreneurship. Ia bergabung menjadi peneliti INDEF pada tahun 2015 dan berfokus pada kebijakan inovasi, ekonomi digital dan UMKM.
Hanif terlibat dalam berbagai macam studi yang berkaitan dengan ketertarikannya dan secara aktif mempublikasikan tulisan di media nasional dan internasional seperti Kontan, The New Lens, Globe Post, dll. Baru-baru ini Ia mempresentasikan paper tentang Analisis Institusi Program Nawacita 100 Science and Techno Parks (STP) dalam Triple Helix Conference XVIII, UK.
Selain aktif sebagai peneliti, Hanif juga merupakan penasehat pengembangan bisnis di Boogie Ventures yang berfokus pada venture building untuk Startup dan UMKM agar bisnis yang mereka jalankan naik kelas melalui peningkatan pengetahuan, optimalisasi sumberdaya, dan networking.
Dr. Sugiyono Madelan, MSi merupakan salah satu ekonom pertanian yang berminat di bidang ekonomi politik regulasi. Sugiyono menamatkan pendidikan sarjananya di Sosek Agribisnis IPB Bogor tahun 1992. Dia melanjutkan pendidikan Sekolah Magister Ilmu Ekonomi Pertanian IPB Bogor bidang Pemasaran dan Perdagangan internasional tahun 2005. Selanjutnya ia memperoleh gelar Doktor Ilmu Ekonomi Pertanian dari IPB Bogor tahun. Sugiyono Madelan juga mengajar pada Universitas Mercu Buana Jakarta sejak tahun 2000.
Setelah menyelesaikan studinya pada program studi Sarjana Ilmu Ekonomi di Universitas Airlangga, Deniey A. Purwanto melanjutkan studinya pada Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia. Kemudian ia menamatkan studi pada program Doktoral Ilmu Ekonomi, Georg-August-Universität Göttingen Jerman, dengan predikat Cum Laude. Selain sebagai peneliti senior di INDEF, Deniey A. Purwanto juga sebagai pengajar di Departemen Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Ia juga pernah menjadi konsultan di beberapa lembaga internasional seperti DFID, UNDP dan World Bank. Aktif menulis baik di media massa maupun jurnal ilmiah, Deniey A. Purwanto mendalami berbagai isu terkait kebijakan moneter dan perbankan, upah dan pasar tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta isu-isu pembangunan ekonomi lainnya seperti gender, pengangguran dan kemiskinan.
Ari Rakatama is a Resource Economist. Ari holds a PhD degree in Resource Economics from the University of Western Australia and MSc in Environmental Management from the University of Twente (Netherland). His interests are in sustainable development, environmental economics and management, forestry economics and management, natural resource economics and management, climate policy and adaptation. His works have been published in some international leading scientific journals.
Eka Puspitawati, lahir di Banjarbaru, 3 Desember 1977, merupakan dosen di Universitas Pertamina dan peneliti INDEF. Eka meraih gelar sarjana dan master di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada tahun 2013 ia meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari the University of Adelaide, Australia. Dari tahun 2006-2016 Eka menjadi dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB dan menjadi sekretaris eksekutif International Trade Analysis and Economic Policy Studies (ITAPS)- IPB periode 2014-2016. Saat ini ia merupakan staf dosen dan peneliti di Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pertamina. Bidang keilmuan yang menjadi minat utamanya adalah perdagangan dan keuangan internasional, rantai pasar dan rantai pasar global, dan ekonomi pembangunan. Sejak tahun 2005 terus mendalami model-model ekonomi keseimbangan umum (CGE) dan GTAP untuk beberapa aplikasi pengolahan data perdagangan, sehingga ia menghasilkan beberapa buku terkait model dan aplikasi GTAP.
Dr. Evi Noor Afifah adalah ekonom INDEF. Dr. Evi aktif sebagai salah satu peneliti senior di Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM. Pendidikan S1 ditamatkan dari FEB Unair sedangkan S2 maupun S3 diperoleh dari Ilmu Ekonomi FEB UI. Aktivitas lainnya adalah mengajar di lingkungan FEB UGM, yaitu pada program Magister Ekonomi Pembangunan (MEP), program Magister dan Doktor Ilmu Ekonomi dengan spesialisasi di bidang Perencanaan dan Penganggaran Daerah, Ekonometrika serta mengajar di beberapa program pelatihan di lingkungan FEB UGM.
Lahir di Jakarta, 17 Januari 1991. Reza telah menyelesaikan studi sarjananya di jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya (2009-2013). Pada saat menjadi mahasiswa, Reza aktif di BEM Fakultas Ekonomi dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Saat ini Reza aktif menjadi tenaga ahli Staf Khusus Presiden di Bidang Ekonomi setelah sebelumnya menjadi Tenaga ahli di DPR-RI sejak tahun 2015.
Agus Herta Sumarto merupakan peneliti INDEF sekaligus dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mercu Buana. Agus juga aktif sebagai staf peneliti di Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Pusat, sekaligus sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan SDM Infrastruktur pada lembaga yang sama. Pendidikan S-1 diselesaikan di Fakultas Manajemen Agribisnis Universitas Mercu Buana. Sedangkan pendidikan S-2 diselesaikan di Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB). Saat ini Agus sedang menempuh pendidikan S-3 di Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Indonesia (PPIM UI) dengan peminatan keuangan.
Dimas merupakan lulusan Sarjana Ilmu Administrasi Publik dan Magister Ekonomi Terapan pada Universitas Padjadjaran. Saat ini, Dimas bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai Perencana Ahli Muda pada Biro Perencanaan dan Kerjasama. Penugasan pekerjaan yang kompleks dan dinamis, serta tuntutan untuk selalu up to date terhadap pemahaman terkait pembangunan ekonomi nasional mendorong minat Dimas untuk menimba ilmu di INDEF dengan mengikuti Program On The Job Training dari Bappenas. Pendalaman Ilmu Ekonomi serta coaching dari para senior INDEF akan menjadi masukan dan wawasan yang bermanfaat agar dapat melaksanakan tugas dalam bidang pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan lebih efektif dan efisien.
Aura merupakan lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Pertamina Jakarta tahun 2023. Sebagai seorang asisten peneliti INDEF saat ini khususnya di bidang Industri dan Ekonomi Pembangunan, ia sudah memiliki ketertarikan yang tinggi pada aktivitas meneliti dan mengajar sejak kuliah. Aura beberapa kali pernah bergabung dengan proyek dosen, misalnya melakukan studi kelayakan ke Blora, hingga mampu mempublikasikan jurnal di Jurnal Desentralisasi Fiskal, ekonomi, & Keuangan Daerah dan Journal of Economic and Finance in Indonesia. Ia juga sempat mempresentasikan makalahnya di konferensi internasional seperti The 2nd ICONIC RS di Bali dan The 17th IRSA di Lombok. Selain itu, selama 3.5 tahun di kampus ia juga aktif mengikuti kegiatan organisasi, perlombaan menulis ilmiah hingga menjadi asisten pengajar baik di internal maupun eksternal kampus.
Chairini Nugraharti adalah mahasiswi tingkat akhir program studi Strata-1 Ekonomi, Universitas Diponegoro. Chairini memilih konsentrasi Ekonomi Regional dan menyusun tugas akhir dengan tema labor economics. Chairini merupakan asisten peneliti INDEF di bidang industri dan ekonomi pembangunan. Selama masa perkuliahan, Chairini aktif berpartisipasi dalam organisasi Economic Finance Study Club (Ecofinsc). Selain itu, Chairini juga aktif mengikuti berbagai kepanitiaan dan aktivitas sukarelawan di luar kampus.
Muhammad Farhan merupakan Sarjana lulusan tahun 2021 dari program studi Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga dan Magister lulusan tahun 2023 dari program studi Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Universitas Indonesia. Selama studi sarjana nya, Farhan aktif dalam beberapa organisasi, seperti Lingkar Sinergi, BEM FEB Unair, Association of Sharia Economic Studies (AcSES) FEB Unair, dan UKM Penalaran Unair. Selain berorganisasi, Farhan juga aktif untuk mengikuti beberapa kegiatan internasional, diantaranya Summer Program mengenai kewirausahaan dan kreativitas di Asia University, Taiwan, serta berkompetisi dalam beberapa perlombaan. Selama studi magister nya, Farhan berkesempatan untuk mengikuti Summer School mengenai pengukuran dan analisis kemiskinan multidimensi yang diselenggarakan oleh OPHI – University of Oxford dan Universitas Indonesia. Di bidang ekonomi, Farhan memiliki ketertarikan pada ekonomi pembangunan dan ekonomi publik, khususnya penanggulangan kemiskinan dan pengembangan pariwisata. Tidak hanya ekonomi, Farhan juga tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan geopolitik dan sosio-kultural. Saat ini, Farhan merupakan asisten peneliti INDEF di bidang Makroekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan.
Rezky Hermawan atau yang akrab disapa sebagai Wawan merupakan lulusan baru Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Pembangunan dari Universitas Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Saat ini, Wawan merupakan asisten peneliti INDEF di bidang Makroekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan. Selama perkuliahan, Wawan aktif mengikuti kegiatan proyek penelitian dosen di bidang Ekonomi Moneter. Di tahun 2022, Wawan berkesempatan mempresentasikan hasil proyek penelitian pada dua konferensi internasional yaitu The 12th AIC yang diadakan oleh Universitas Syiah Kuala dan The 2nd INCREDIBLE yang diadakan oleh Universitas Sebelas Maret. Tidak hanya itu bersama dengan timnya, Wawan berhasil membuat artikel ilmiah berjudul “Relationship between Electronic Money and Growth in Indonesia” yang dipublikasikan dalam International Journal of Educational Review, Law and Social Sciences di awal tahun 2023.