Peran Fintech Lending Dalam Ekonomi Indonesia

Penetrasi layanan keuangan di Indonesia masih cukup rendah, hal ini bisa terlihat dari rasio penyaluran kredit terhadap PDB yang masih berada di angka 39,1 persen . Sementara menurut laporan Bank Dunia dan IFC, gap kebutuhan pendanaan bagi UMKM di Indonesia mencapai US$ 165 miliar atau setara 19 persen PDB. Dari sisi pengumpulan dana hanya ada 49 persen atau setengah populasi penduduk dewasa yang memiliki rekening di bank. Sebanyak 20 juta masyarakat Indonesia masih membayar tagihan listrik, air, dan kebutuhan rutin lainnya dengan uang tunai meskipun memiliki akun di bank. Kondisi ini yang membuka peluang layanan keuangan berbasiskan teknologi (Financial Technology).

Hari & Tanggal

Time

Live

Share

Author

  • Izzudin Al Farras Adha

    Izzudin Al Farras Adha adalah peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), sebuah lembaga think-tank di bidang ekonomi dan keuangan yang berbasis di Jakarta. Saat ini dirinya terlibat di Center of Digital Economy and SMEs, INDEF. Farras meraih gelar MSc in Urban Economic Development dari University College London (UCL), Inggris, dimana ia merupakan penerima Beasiswa LPDP dari Pemerintah Indonesia, dengan tesisnya terkait Inovasi dan Ketimpangan di India pada tingkat lokal dan nasional. Dirinya memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Ilmu Ekonomi Islam dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, dengan skripsi terkait Inflasi Ramadhan di Indonesia pada tingkat regional dan nasional. Dalam pengalaman kerjanya selama 5+ tahun, ia telah melakukan 25+ proyek penelitian di INDEF. Ia bekerja dengan pemerintah, sektor swasta, dan mitra internasional untuk mereformasi kebijakan ekonomi demi kepentingan publik. Farras juga menerima Hibah Penelitian Bank Indonesia pada tahun 2022 bersama timnya di INDEF untuk meneliti kebijakan moneter hijau. Sementara itu, dirinya juga pernah menjabat sebagai konsultan dan staf ahli di beberapa lembaga, seperti Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Minat penelitiannya mencakup pengembangan ekonomi regional, ekonomi digital, dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Bhima Yudhistira Adhinegara
Attachment

Publikasi Terkait