Perjalanan ekonomi Indonesia selama hampir satu tahun ini diwarnai dengan berbagai tantangan yang tidak ringan. Nilai tukar Rupiah yang pada 2017 cenderung stabil justru mengalami pelemahanan sejak Februari 2018. Bahkan, depresiasi Rupiah tembus Rp15.000 per USD ketika memasuki awal Oktober 2018. Padahal asumsi kurs Rupiah dalam APBN 2018 dipatok hanya sebesar Rp13.400 per USD.
Faktor fundamental berupa melebarnya defisit neraca transaksi berjalan yang berpadu dengan peningkatan ketidakpastian perekonomian global akibat agresifitas normalisasi suku bunga acuan Amerika Serikat dan perang dagang dituding menjadi penyebab utama Rupiah melemah.
Oleh karena itu, pada Proyeksi Ekonomi Indonesia (PEI) 2019 kali ini mengambil tema “Adu Strategi Hadapi Perang Dagang”, yang merupakan bagian dari upaya INDEF untuk berkontribusi dalam sumbang saran dan pemikiran bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi dalam menghadapi situasi perang dagang saat ini.