Pemerintah menargetkan pertumbuhan 5-5,5% di 2022. Namun, masih terdapat tantangan dan tekanan terutama perekonomian domestik yang dihadapi juga semakin berat karena Pandemi Covid-19. Sementara itu, proses tranformasi ekonomi masih belum bergeliat, serta semakin beratnya beban fiskal negara untuk menangani pendemi. Hal ini mengakibatkan target RPJMN 2020-2024 seperti jauh panggang dari api.
Di sisi lain, beban bunga utang pemerintah di 2021 dianggarkan Rp373,3 triliun juga mengalami peningkatan cukup besar dibandingkan tahun 2019. Belanja Pemerintah Pusat semakin tidak fleksibel untuk memberikan stimulus perekonomian maupun bantuan sosial karena porsi belanja operasional dan belanja bunga utang semakin besar. Untuk itu, perlu ada solusi strategis untuk menyelamatkan perekonomian dan fiskal negara ke depan.
INDEF menghimpun rekomendasi dan berkontribusi pada negara dengan melaksanakan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia “Penguatan Reformasi Struktural Fiskal dan Belanja Berkualitas di Tengah Pandemi”, pada: